TANGERANG – Dari kios digital hingga promosi daring, Wali Kota Tangerang H. Sachrudin mendorong pasar tradisional naik kelas agar UMKM lebih kompetitif dan pengunjung betah berbelanja.
Hal itu disampaikan saat membuka rapat bersama jajaran Perumda Pasar Kota Tangerang di Aula Kecamatan Tangerang, Rabu (13/8/2025).
Menurut Sachrudin, pasar tradisional bukan sekadar tempat jual beli, melainkan pusat pertumbuhan yang menghidupkan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).
“Pasar tradisional adalah denyut nadi ekonomi masyarakat. Di sana, interaksi ekonomi, sosial, dan budaya berpadu,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pasar harus dikelola secara representatif, nyaman, bersih, aman, dan memiliki fasilitas memadai. Pengelolaan pasar, lanjutnya, perlu berbasis data, transparan, dan akuntabel.
“Kita harus menerapkan manajemen kios digital, pembayaran non-tunai, dan promosi melalui platform digital,” kata wali kota.
Sachrudin juga menyebut pedagang sebagai mitra strategis yang perlu mendapatkan pelatihan manajemen, pemasaran digital, dan literasi keuangan agar produk lokal semakin kompetitif. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban pasar sebagai budaya bersama.
“Pasar yang bersih dan tertib akan meningkatkan kenyamanan, kepercayaan, dan minat masyarakat untuk berbelanja. Semua pihak harus berperan aktif,” tegasnya.
Wali kota menutup sambutan dengan menyerukan sinergi seluruh elemen mulai dari direksi, dewan pengawas, manajemen, kepala pasar, pedagang, hingga masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah, demi kemajuan pasar tradisional di Kota Tangerang. (Ben)